Advertise

Jumat, 29 Juli 2011

Kedudukan dan Keutamaan Puasa dalam Agama dan Kehidupan

Oleh: Syeikh 'Abd-u 'l-Rahman Taj

Puasa termasuk salah satu ajaran terpenting Islam. Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi pilar agama ini. Nabi SAW,bersabda : "Islam dibangun diatas lima pilar: Kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu menempuh perjalanannya".

Karena pentingnya puasa, tingginya kedudukan, dan besarnya manfaat bagi jasmani dan mental itulah Allah mewajibkan puasa kepada manusia melalui ajaran Islam. Juga, melalui ajaran-ajaran samawi terdahulu, sebelum Islam. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla: 
"hai orang-orang briman! Puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa" (QS. Al-baqarah ayat. 183)

Puasa merupakan penyucian jiwa, peninggian spirit; mengajarkan kepada manusia bagaimana mengangkat diri dari derajat hewan yang kebutuhannya hanya memenuhi perut; makan dan minum, mengajarkan kepada manusia bagaimana meninggikan diri mereka sampai ke derajat para malaikat yang menjadikan kedekatan kepada Allah, ibadah, dan takwa kepada-Nya sebagai makanan bagi ruh mereka. Puasa mendidik untuk membiasakan sifat sabar, mengekang hawa nafsu, membiasakan untuk menanggung beban berat, dan tabah dalam menghadapi liku-liku kehidupan.

Puasa menumbuhkan keutamaan sifat amanah dan ikhlas dalam berbuat; beribadah hanya karena Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan mencari muka.

Puasa merupakan penjernihan jiwa dari noda-noda dunia dan godaan-godaannya; puasa merupakan pembebas jiwa dari jeratan kenikmatan dan keasyikan rendah dunia. Sehingga, melimpahnya materi tak akan mendominasi dan menguasai perilaku manusia dalam kehidupan ini. Bahkan perilaku terpuji dan daya spiritual luhurlah yang akan mendominasi kehidupan ini. Dengan hal itu, terwujudlah persaudaraan dan kecintaan manusia, juga terealisasi kerjasama antara individu dan masyarakat,suatu hal yang tidak ditemukan pada kehidupan materialis yang didengungkan bangsa-bangsa dunia saat ini, karena pengenyampingannya terhadap sisi spiritual dan darinyalah diperoleh kamauan untuk hidup damai, aman, saling kerjasama da meninta.

Inilah spiritual tinggi, dan inilah kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mengagumkan. Itulah sebagian keistimewaan dan buah puasa. Hal ini telah ditunjukan oleh Al-Qur'an dalam ayat puasa denganfirman-Nya: "...agar kamu menjadi orang yang bertakwa" (QS. Al-Baqarah ayat: 183). Nabi SAW juga menunjukan hal senada dalam sabdanya: "Puasa adalah benteng". Puasa membangkitkan kekuatan hati, ketakwaan hati, juga ketundukan kepada Allah semata. Puasa mamadamkan beban-beban jiwa, semisal dengki, dendam, egois, angkuh dan sombong, dan menjaga jiwa dari tergelincir bersama hawa nafsu, dari kecenderungan memaksa dan sewenang-wenang, juga melindungi jiwa dari kekejian, tindakan amoral dan asusila.

Benar, puasa adalah sebaik-baik pendidik bagi manusia melalui hati yang jernih dan ikhlas dalam berbuat, juga melalui kesungguhan, kemantapan dan kuatnya niat. Keutamaan-keutamaan ini, semuanya adalah sumber kebaikan dan dasar dari sifat-sifat terpuji.
Seseorang yang mengekang dirinya sepanjang hari dari kebiasaan-kebiasaannya, seperti makan dan minum, dan dari keinginan-keinginan syahwat seperti kenikmatan yang dihalalkan oleh Allah pada saat-saat selain puasa, maka barangsiapa mengekang dirinya dari hal-hal halal semacam ini karena ketaatan kepada Allah, mematuhi hukum-hukum Allah, dan bermaksud untuk memperoleh ridha-Nya, tak syak lagi, ia akan mampu menahan dirinya dari hal-hal yang haram. Juga akan mampu menahan dirinya dari segala sesuatu yang dimurkai Allah.

 Begitu pula perilakunya dalam masyarakat dan hubungannya dengan orang lain akan dijalani dengan penuh kejujuran, amanat, mentaati kesepakatan, menepati janji, tak berdusta dan tak suka bertengkar. Ia juga tak akan menipu, dan tiada berkhianat. bahkan atas nama agama dan kehormatannya ia akan menjauhkan diri dari segala bentuk kemungkaran dan perilaku kotor, juga segala sesuatu yang dapat menghilangkan kehormatan, kemuliaan, dan keluhuran cita-citanya.

Inilah manfaat-manfaat puasa bagi manusia dengan kesehatan tubuh dan jasad mereka. Puasa baginya adalah pemelihara, penjaga kekuatan, pembersih organ-organ tubuh dari pengruh cairan-cairan yang berbahaya, diungkapkan oleh paramedis bahwa ada cairan-cairan di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kelainan dan penyakit.

Sumber : Dikutip dari artikel di Majalah Al-Azhar, edisi Ramadhan Tahun 1376 H/Alih bahasa: Shocheh Ha. Dewan Asatidz Pesantren Virtual.com)